Kata Yang Dibenci Programmer (& mungkin Profesi Lain)
07.54Kata yang sederhana tapi kadang sangat dibenci oleh programmer atau mungkin profesi lain, yaitu “TINGGAL“.
Kenapa kata “tinggal” sangat dibenci. Mari lihat beberapa contoh
penggalan kata yang biasanya terucap dari client berikut ini, terutama
kalau clientnya memang bukan dari kalangan IT.
“Itu tinggal tambahin satu kolom ya”
“Tinggal pindahin yang atas ke bawah kok”
“Tinggal di edit sedikit bagian yang itunya ya”
“Tinggal tambahin aja satu fitur buat bla..bla..bla”
Karena pada kenyataannya satu kalimat diatas bisa-bisa butuh waktu
satu minggu, atau bahkan satu bulan untuk mengerjakannya, sedangkan
client ga mau tau. Itulah mengapa kata “tinggal” sangat dibenci bagi
programmer :))
Membuat sebuah aplikasi layaknya membuat sebuah rumah. Ketika rumah
sudah dirancang di awal, maka sang mandor beserta para pekerjanya akan
membuat rumah tersebut sesuai dengan yang ditetapkan diawal tadi. Mulai
dari pondasi yang akan dibuat ukurannya berapa dan bahannya apa, tata
letak dindingnya, jumlah kamar dan rancangan-rancangan lainnya. Dan
tentu rancangan tersebut disesuaikan dengan waktu pengerjaan dan budget
tentunya.
Permasalahan akan dimulai ketika ditengah pembangunan yang sudah
dirancang tadi ternyata sang empunya rumah ingin mengubah rancangan
rumahnya menjadi dua lantai. Dan bilang ke mandor “Tinggal tambahin satu lantai ya“.
Kalau dengan waktu pengerjaan yang ditambah pasti mandor pun ga
masalah. Yang sering terjadi adalah pekerjaan ditambah/dirubah sedangkan
waktu pengerjaan harus selesai sesuai rencana awal. Padahal perlu waktu
dan extra effort yang lumayan untuk mengubah maupun menambah
“fitur dua lantai” tersebut. Pondasi yang sudah dirancang untuk satu
lantai harus dibongkar lagi, kalau pondasi dibongkar pasti dong bangunan
yang sudah dibuat setengah jadi pun harus dibongkar lagi dan dibangun
kembali.
Sama halnya dengan pembuatan aplikasi, ketika aplikasi sudah dibuat
sesuai rancangan awal dan ternyata ditengah jalan harus ada yang diubah
maka harus membongkar (bahkan menghapus) lagi ratusan atau mungkin
ribuan baris codingan yang sudah dibuat (yang ketika satu huruf
saja salah, maka aplikasi bisa ga jalan hhehe) itulah alasan utama
kenapa kata “tinggal” menjadi monster bagi programmer :))
Kalau begitu kenapa ga buat dari awal saja pondasi yang kuat untuk seratus lantai misalnya?
Untuk membuat pondasi yang bisa digunakan untuk seratus lantai pasti akan menyita waktu untuk merancangnya, belum lagi effort yang dikeluarkan harus lebih extra
dibanding merancang pondasi yang cukup untuk satu atau dua lantai.
Bisa-bisa waktu habis untuk merancang pondasi sedangkan bangunannya
tidak jadi-jadi dan belum tentu bangunannya akan ditingkatkan hingga
seratus lantai oleh sang empunya rumah.
Itu mungkin sebuah analogi yang dirasakan beberapa programmer yang
pernah saya temui dan tentu pernah saya alami. Yah memang masih bisa
dimaklum kalau memang clientnya dari kalangan non-IT, tinggal bagaimana
sang programmer memberitahu bahwa satu kalimat di aplikasi terkadang memerlukan waktu satu bulan untuk mengerjakannya. Dan cara saya memberi tahu kepada khalayak umum salah satunya dengan menuliskannya disini :D
source : http://khairilnst.com/2015/10/26/kata-yang-dibenci-programmer-profesi-lain.html
0 komentar